Daftar rilis 200 nama mubaligh tidak dalam rangka untuk memilah-milah

Jakarta (Kemenag) — Menag Lukman Hakim Saifuddin menyebutkan bahwa daftar rilis 200 nama mubaligh tidak dalam rangka untuk memilah-milah mana penceramah yang memungkinkan berceramah dan mana yang tidak boleh berceramah.

image

“Bukan itu kebebasan. Ini semua dalam rangka permintaan dan permintaan dari masyarakat,” kata Menag Lukman usai membuka gelaran Syiar Anak Negeri atau lomba nasyid anggota milineal di salah satu studio tv di Jakarta, Sabtu petang (19/05).

Menurut Menag, rilis daftar nama mubaligh itu dalam rangka menjawab pertanyaan masyarakat terkait muballigh yang bisa berceramah, baik di mushola, masjid dan tempat pengajian lainnya.

“Artinya di kemudian hari akan Muncul nama-nama di Sesuai DENGAN masukan Yang kitd terima Dari tokoh-tokoh ulama Dan ormas Islam. Sehingga mereka can kitd manfaatkan ilmunya. INI PT Yang Sangat Dinamis Dan akan Senantiasa mengalami memperbarui Dan perubahan Disposals,” kata Menag.

Menagambahkan, setelah nama-nama mubaligh dikumpulkan, ada tiga hal menjadi poin yang dicermati yaitu:

1. Mereka-mereka yang betul-betul dalam arti luas dan luas tentang substansi mengajar Islam.

2. Memiliki pengalaman yang cukup besar sebagai penceramah

3. Memiliki komitmen yang tinggi terhadap kebangsaan 
 
“Nah atas dasar kami merilis 200 nama pencermah tersebut. Yang harus menjadi informasi yang tepat adalah bahwa ini adalah yang pertama dan tidak satu-satunya,” tegas Menag. 

Sumber: https://kemenag.go.id/berita/read/507793/menag-tegaskan-rilis-nama-muballigh-bukan-untuk-memilah-milah-

Comments

comments

Tempat diskusi/sharing